Sabtu, 08 Desember 2007

”Hotelier” Indonesia Bersiap Hadapi AFTA


Jakarta – Perdagangan bebas kawasan Asean dan Pasifik dilihat sebagai ancaman oleh Ikatan Ahli Perhotelan Indonesia (IAPINDO). Karenanya program utama IAPINDO menyusun akreditasi bagi para pekerja perhotelan di Indonesia. Sani Soemakno, Ketua IAPINDO, menjelaskan bahwa akreditasi ini dilakukan melalui kerjasama dengan American Hotel and Lodging Association (AHLA).Melalui akreditasi ini diharapkan mutu para hotelier atau pekerja perhotelan Indonesia akan setara dengan para pekerja di seluruh dunia. Bahkan lebih jauh lagi Sani Soemakno menjelaskan bahwa upaya ini juga untuk membuka pasar pekerja perhotelan Indonesia di luar negeri. ”Kita berkeinginan menjadi tuan di rumah sendiri,” ujarnya dan,” kita ini mampu karena kebanyakan kita dari hotel internasional.” Sani Soemakno sendiri dulunya adalah hotelier yang sempat tidak bisa menduduki posisi puncak di dalam negeri. Menurutnya bukan karena kemampuan kita rendah, melainkan dari perjanjian kerja dengan investor hotel dari luar negeri. ”Jabatan GM dan chef yang orang luar biasanya hanya untuk promosi saja,” jelasnya. Ia sendiri bisa berada di puncak setelah keluar negeri di Amerika Serikat. Sani Soemakno juga di bisnis wisata menjabat pimpinan di Aerowisata dan kini pemilik waralaba fotokopi Snappy.Upaya menjual tenaga kerja ini karena kini di Indonesia posisi pekerja perhotelan lebih kuat. Menurut Irmansyah Madewa, GM Lido Lakes Resort and Conference, kini komposisi manajemen teratas di hotel bintang empat dan lima sudah 60% dipegang pekerja Indonesia. Sedangkan pada tingkat di bawahnya, seluruhnya sudah dari Indonesia.Irmansya Madewa yang menjelaskan bahwa upaya akreditasi ini juga untuk membendung masuknya tenaga kerja asing di Indonesia. Ia menjelaskan industri hotel akan memilih pekerja lokal jika mutunya sama. Pekerja lokal tidak membutuhkan tunjangan ekstra karena berada di negaranya sendiri. Dalam rangka mencapai tujuan ini IAPINDO akan menyelenggarakan kongresnya yang pertama. Direncanakan pada 25 Juni mendatang tepat pada ulang tahun IAPINDO. Di Hotel Aston Atrium. Sudah berdiri sejak 1990 kongres ini diharapkan dapat memperbaiki AD/ART organisasi ini. Dan kongres ini akan didahului seminar ”Potensi Investasi dan Pengembangan Bisnis Pariwisata.” Menurut rencana pembicara kunci adalah Menko Ekuin Dr Dorodjatun Kuntjoro Jakti, pakar ekonomi dan politisi Dr Sjahrir dan Suryo Paloh, pimpinan media sekaligus juga seorang hotelier. (ads)

Tidak ada komentar: